Sumber : BPTP Balitbangtan Jambi
Ditulis oleh
KOTA JAMBI – Bertempat di Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, mengadakan “Bimbingan Teknis Budidaya Sayuran Organik”. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 21 dan 22 Maret 2018. Peserta bimtek terdiri dari: hari pertama 6 (enam) kecamatan yaitu Telanai Pura, Danau Teluk, Danau Sipin, Pasar, Alam Barajo dan Jelutung dengan jumlah 75 orang. Hari kedua diikuti 4 (empat) kecamatan yaitu Pelayangan, Jambi Timur, Pal Merah dan Kota Baru dengan jumlah 75 orang. Peserta terdiri dari kelompok wanita, kelompok tani, perorangan, penyuluh lapangan dan UPTD.
Dalam kata sambutan dan pembukaan oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Rekan Budiman, SH., Menyatakan bahwa komoditas sayuran merupakan jenis tanaman yang harus dibutuhkan dalam masakan keluarga. Meskipun beberapa wilayah merupakan sentra sayuran, tetapi tingginya permintaan menyebabkan produksi tidak mampu memasok seluruh kebutuhan. Selanjutnya disampaikan masyarakat dapat melakukan budidaya tanaman, tidak harus dilahan pertanian yang luas tetapi dapat dilakukan di atas lahan yang dibatasi pada lahan pekarangan.
BPTP Balitbangtan Jambi dengan materi “Teknologi Budidaya Sayuran Organik dan Pertanian Perkotaan dalam mengelola Ketahanan Pangan Rumah Tangga” disediakan oleh Syafri Edi . Ia mengemukakan bahwa pertanian perkotaan atau pertanian perkotaan merupakan kegiatan yang sangat positif dan membawa banyak manfaat, berhubungan dengan pangan terhadap keluarga, sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Pertanian urbanisasi merupakan suatu upaya pengunaan ruang yang minimalis yang ada di perkotaan untuk pengerjaan guna yang menghasilkan produksi yang bermanfaat. Produksi ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup ditengah keamanan udara dan pemberian nuansa estetika.
Pertanian perkotaaan berbasis akan menampilkan nilai ekonomis dan lingkungan. Keterbatasan lahan yang ada membatasi hal yang menjadi hambatan untuk mengaktualkan potensi nilai ekonomi yang dimilikinya. Lahan pekarangan di optimal untuk ditanami tanaman dengan nilai ekonomi tinggi seperti tanaman pangan, tanaman hias, dan tanaman penyuplai oksigen dalam jumlah besar. Selain memenuhi kebutuhan pangan perkotaan, Peningkatan pendapatan juga dapat diterima oleh petani urban. Pertanian perkotaan dapat mengatasi salah satu masalah ketahanan pangan yang dipahami Indonesia adalah penting bahan pangan. Tujuan penerapan pertanian salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan produksi pangan lokal.
Sebagai salah satu metode pertanian modern, pertanian perkotaan biasanya dilakukan oleh komunitas. Pertanian ini berskala kecil karena lahan yang digunakan terbatas. Penerapan pertanian meningkatkan manfaat bagi petani, pemerintah, masyarakat umum, dan lingkungan yang meningkatkan ketahanan pangan, meningkatkan inovasi, mereduksi sampah, revitalisasi lingkungan, pembelajaran dan pembangunan komunitas.
Beberapa hal yang dapat dilakukan di pertanian urban adalah: (1) Teknis budidaya secara vertikal merupakan salah satu strategi untuk mensiasati lahan terbatas, terutama di dalam rumah tangga perkotaan. Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan biasanya adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, lebih pendek atau tanaman semusim khusus sayuran dan memiliki sistem perakaran yang tidak terlalu luas. (2) Aquaponik adalah kombinasi menarik antara akuakultur dan hidroponik yang mampu mendaur ulang nutrisi, dengan menggunakan sebagian kecil udara.
Pada bimtek kali ini, disetujui lengkap tentang teknologi budidaya organik dan hidroponik dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga di daerah mulai dari cara pembuatan pupuk organik, jenis pupuk organik dan manfaatnya untuk tanaman serta lingkungan. Teknologi hidroponik disediakan mulai dari media tanam yang sederhana yaitu pemanfaatan limbah kotak steroform, derijen bekas minyak sayur dan lainnya sampai teknologi hidroponik dengan pipa paralon.Cara penyemaian, penanaman, penggunaan nutrisi dan pemeliharaan tanaman serta pasca panen sayuran hidroponik. Semoga dengan peserta peserta ini dapat berpartisipasi di lahan pekarangan masing-masing dan mensosialisasikan pada tetangga dan lingkungannya, sehingga kelangkaan akan sayur yang sehat dan pemenuhan kebutuhan keluarga dapat tercukupi dari lahan pekarangan.