
Kota Jambi – Surveilans diperlukan untuk memahami kondisi kesehatan hewan di suatu negara sehingga setiap masalah dapat diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Akan tetapi, setiap negara memiliki kebutuhan dan kemampuan surveilans yang berbeda-beda. Negara maju dengan sedikit penyakit hewan serta ketergantungan yang tinggi pada ekspor hewan dan produk hewan cenderung memiliki sistem surveilans yang canggih untuk melindungi kegiatan perdagangan. Sementara negara miskin yang tidak memiliki kemampuan mengawasi perbatasan daratnya dengan negara-negara tetangga yang sering mengalami wabah epidemi penyakit tidak akan sanggup menjalankan sistem surveilans yang canggih sehingga akan lebih berorientasi pada upaya meminimalkan dampak serius dari penyakit-penyakit hewan utama.
Secara umum, surveilans bertujuan menunjukkan keadaan bebas penyakit atau infeksi, penentuan tingkat kejadian suatu penyakit dan penyebarannya, deteksi dini penyakit yang baru muncul atau muncul kembali, serta penemuan kasus. Seiring dengan tingginya interaksi antara manusia dan hewan dalam suatu lingkungan maka risiko terjadinya penularan penyakit tidak bisa terelakkan, maka dengan situasi ini perlu dilakukan deteksi dini oleh tim keswan dan kesmavet Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi dengan melaksanakan surveillans penyakit hewan dari tanggal 17 Maret 2020 sampai dengan 18 Maret 2020 di Kecamatan Paal Merah. Kegiatan ini diawali denganmelakukan pemeriksaan dan pengobatan untuk hewan yang terindikasi sakit dan untuk hewan yang dinyatakan sehat setelah pemeriksaan diberikan vaksinasi rabies.
Pemberian informasi dan anjuran kepada tokoh masyarakat untuk menghimbau masyarakat yang memiliki HPR (hewan penular rabies) agar melakukan vaksinasi rabies. Sebelum petugas melaksanakan vaksinasi rabies terlebih dahulu berkoordinasi lintas sektor dengan Lurah Paal Merah dan RT 40 agar pelaksanaan vaksinasi dapat terlaksana tanpa gangguan. Dalam pelaksanaan vaksinasi rabies, menggunakan metode langsung datang ke tengah masyarakat dengandoor to door. Jumlah hewan yang divaksinasi sebanyak 90 (sembilan puluh) ekor yang terdiri dari 56 (lima puluh enam ) ekor kucing dan 34 (tiga puluh empat) ekor anjing.
Bentuk surveillans lain yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi (KIE) kepada masyarakat langkah – langkah apa saja yang harus dilakukan apabila terjadi gigitan oleh HPR.Surveillans penyakit hewan yang dilakukan kali ini dalam rangka mempersiapkan Surveillans terhadap titer antibodi rabies yang terbentuk setelah 2 atau 3 bulan post vaksinasi (efektivitas vaksin yang diberikan).
Penulis : Siti Aminah
Editor : Ganang Widodo