Sumber : Tribun Jambi
JAMBI – Lahan pertanian di Kota Jambi terus berkurang, khususnya lahan tanam padi.
Lahan tanam padi yang sebelumnya seluas 1300 ha, kini hanya tersisa 800 ha.
Selebihnya sudah dialih fungsikan pemilik lahan menjadi bangunan.
Damiri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi mengatakan, saat ini memang lahan tanam padi di Kota Jambi terus menurun.
Data terakhir tersisa 800 ha dari sebelumnya 1300 ha.
“Di Kota Jambi alih fungsi lahannya ke pembangunan, bukan alih fungsi dari lahan pertanian ke perkebunan,” kata Damiri.
Damiri menyebutkan, pihaknya selaku pemerintah berupaya ada lahan abadi di Kota Jambi.
Perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) untuk hal tersebut. “Ada Perda yang perlu kita kejar,” imbuhnya.
Selain itu sebut Damiri, pihaknya juga tengah gencar mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk pertanian. “Kita juga kejar lahan pekarangan,” ujarnya.
Lebih lanjut Damiri mengungkapkan, untuk lahan pertanian, jenis sayuran, hortikultura, dan buah-buahan di Kota Jambi, saat ini ada seluas 1300 ha.
“Lahannya memang tidak satu tempat, tapi terpencar, seperti di Kecamatan Paal Merah, Jambi Timur, Telanaipura, Danau Teluk,” ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi II DRPD Kota Jambi, Umar Faruk mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi harus berusaha untuk memfungsikan lahan pertanian yang ada.
Tumbuhkan minat masyarakat untuk menjadi petani.
“Harus yakinkan masyarakat, betapa pentingnya lahan pertanian itu. Kalau dibuatkan perda saya rasa dak perlu lah,” katanya.
Lebih lanjut Faruk menyebutkan, kini masih banyak lahan tidur masyarakat yang belum di manfaatkan, contohnya di seberang Kota Jambi. Dinas Pertanian diharapakan bisa menggali potensi itu. Lahan tidur bisa dijadikan lahan pertanian.
“Kembalikan lagi lah jiwa pertanian kita. Dulu orang tua kita sebgai petani, kini bagaimana caranya Dinas Pertanian menumbuhkan minat generasi muda untuk bertani. Karena semua orang butuh makan, artinya kita semua butuh beras. Potensinya besar,” tuturnya.
Penulis: Rohmayana
Editor: bandot
Diteruskan oleh: Elizabeth