Kota Jambi – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG memperkirakan Indonesia akan dilanda musim kemarau sampai Agustus 2019. Saat itu adalah puncak musim kemarau tahun ini. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi memprediksi puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada Agustus 2019. Musim kemarau ini sudah dimulai sejak Mei, namun tidak merata. Dampaknya berupa kekeringan di sejumlah wilayah, khususnya bagian selatan Indonesia, yang diprediksi berjalan hingga September. Misalnya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, dan Papua bagian Selatan (dikutip dari Tempo.com). BMKG menyatakan musim kemarau akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diprakirakan musim hujan akan mulai sekitar awal Oktober, (BMKG) Jambi.
Terkait dengan pertanian, kemarau sangat mempengaruhi produktivitas tanaman pertanian, karena air sangat penting untuk pertumbuhan tanaman ketidak adanya air akan menyebabkan gagal panen sehingga itu bisa merugikan petani. Kecamatan Pelayangan merupakan salah satu daerah yang menjadi dampak kekeringan pada saat ini, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan hampir 85% lahan pertanian yang Ada di kelurahan Tanjung Johor Kecamatan Pelayangan mengalami kekeringan, dimana kecamatan Pelayangan saat ini jumlah luas tanaman padi sawah sekitar 165 ha. Saat ini merupakan masa tanam di mana biasanya komoditas yang ditanam adalah padi sawah palawija dan hortikultura.
Oleh sebab itu petani, penyuluh dan Dinas pertanian dan ketahanan pangan kota Jambi sangat fokus dalam menyikapi hal ini. Dinas pertanian dan ketahanan pangan kota Jambi melalui penyuluh pertanian dan bidang terkait berupaya dengan potensi yang ada di lapangan bagaimana cara tanaman padi yang di miliki petani harus di aliri oleh air.
Dinas pertanian dan ketahanan pangan kota Jambi melalui penyuluh pertanian lapangan telah memberikan bantuan pompa air dan selang air untuk di pinjamkan kepetani,dimana alat tersebut akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian milik petani, dengan memanfaatkan sumber air yang masih tersedia. Diharapkan dengan aktivitas tersebut tanaman padi petani pulih kembali sehingga gagal panen dapat di hindari. Di samping itu petani sangat mengharapkan bantuan dari dinas terkait lain untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Menurut BMKG musim hujan akan mulai pada bulan Oktober 2019 nanti.
(Penulis : Ade Irawan S.Pt – Penyuluh pertanian kelurahan Tanjung Johor).
Editor : Elizabeth